Istimewa
PASBANGET.CO- Berikut ini adalah kisah percobaan pembunuhan yang dilakukan terhadap para tokoh dunia, seperti Lenin, Roosevelt, Kaisar Hirohito, Ratu Elizabaeth 1 dan Raja James 1. Andai upaya pembunuhan ini berhasil, maka sebuah perubahan arah sejarah besar pun bisa saja terjadi.
The Kaplan Incident
Target Pembunuhan: Vladimir Lenin
Jika Sukses: NAZI bisa memenangkan Perang Dunia ke-II.
Cerita:
Fanny Kaplan adalah seorang politisi revolusioner Revolusi Bolshevik. Sayangnya, dia bukanlah seorang Bolshevik, tapi seorang Sosialis Revolusioner dan partainya ditutup Lenin beberapa waktu kemudian. Kaplan pun memutuskan untuk membunuh Lenin pada 30 Agustus 1918. Lenin terselamatkan, dan Kaplan dipenjara beberapa waktu kemudian.
Jika sukses, Revolusi Bolshevik mungkin takkan pernah terjadi. Dan kaum White Russians akan mengambil tampuk pemerintahan secara demokratis. NAZI mungkin bisa saja melanjutkan kekuasaannya ke Timur, mengambil alih seluruh Russia
Giuseppe Zangara
Target Pembunuhan: Franklin Delano Roosevelt
Jika Sukses: Dunia fasis.
Cerita:
Pada Februari 1933, F.D. Roosevelt sedang berpidato karena terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat yang akan di-inaugurasi sebulan kemudian. Namun, seorang pembunuh bayaran yang pendek bernama Giuseppe Zangara tiba-tiba menyalakkan peluru ke arah FDR.
Sayang, Zangara terlalu pendek untuk bisa melihat Roosevelt melewati kerumunan di depannya sehingga harus menggunakan sebuah kursi lipat. Menembak dari atas kursi lipat bukanlah hal yang mudah, dan dia gagal. Orang-orang di sekelilingnya langsung menahannya dan pidato berakhir seketika.
Jika berhasil, sebuah efek domino yang dimulai atas diangkatnya Wakil Presiden Garner, dan Amerika akan bermain isolasi. Sekutu akan kalah tanpa bantuannya, dan, kekuatan lawan akan menjajah Amerika pada 1948. Akhirnya, Hitler yang masih hidup dan tidak bunuh diri akan segera menguasai dunia dengan rezimnya.
Kyujo Incident
Target Pembunuhan: Kaisar Jepang Hirohito
Jika Sukses: Jepang luluh-lantak di bombardir nuklir.
Cerita:
Pertengahan Agustus 1945. Perang Dunia II hampir berakhir. Jepang telah keluar dari Manchuria, dan Hiroshima dan Nagasaki baru saja dibom. Kaisar Hirohito sedang memikirkan surat pernyataan penyerahan kepada Amerika.
Namun, sebuah organisasi yang terdiri atas Menteri Perang dan Imperial Guard Jepang tidak menginginkan damai. Mereka berencana untuk menghentikan pernyataan Hirohito dan mem-broadcast sebuah pernyataan baru bahwa Jepang akan terus berperang. Rencana ini juga berisi pembunuhan atas Hirohito.
Untungnya, rencana ini terendus dan digagalkan sebelum terlaksana. Jika terjadi, maka Jepang akan jatuh di bawah Operation Downfall milik Amerika, yang isinya menjatuhkan tujuh bom nuklir di Jepang pada 1 November 1945.
Pembunuhan Ratu Elizabeth I
Target Pembunuhan: Ratu Elizabeth I
Jika Sukses: Amerika tidak akan pernah ada.
Cerita:
Pada 1588, Inggris sama sekali tidak berdaya. Yang menguasai tampuk Eropa adalah Spanyol. Tapi Raja Philip dari Spanyol menginginkan lebih, yaitu anaknya menjadi Raja Inggris dan Katolik disebar di pulau itu, yang berarti dia harus membunuh Ratu Elizabeth I.
Jadi, Spanyol mengirimkan armadanya ke Inggris untuk membunuh sang Ratu dan mengambil kerajaannya. Sayang, perencanaan yang kurang baik dan cuaca buruk menghabiskan armadanya di tengah laut, sebelum berhasil menyentuh daratan Inggris.
Jika mereka sukses, tidak akan ada Kristen Protestan, karena selama itu Inggris-lah pusatnya. Pembiayaan untuk negara koloni Dunia Baru akan terhenti, tidak akan ada UK, dan, tanpa UK, tidak akan ada Revolusi Amerika
The Gunpowder Plot
Target Pembunuhan: Raja James I dan Parlemen Inggris
Jika Sukses: Amerika tidak akan pernah ada.
Cerita:
Pada 5 November 1605 beberapa anggota Parlemen Inggris mencoba mengangkat toleransi beragama dengan membunuh Raja James I dan mengobrak-abrik Parlemen. Rencananya amat simpel: bawa beberapa drum mesiu ke parlemen, nyalakan, dan lari.
Jika berhasil, sebuah clash agama justru akan terjadi di Inggris. Para teroris itu --mereka Katolik-- dan anak Raja James I, Pangeran Charles, adalah seorang yang toleran terhadap Katolik dan justru banyak membantu mereka. Bayangkan apa yang akan terjadi apabila para Katolik itu membunuh ayahnya sendiri.
Raja Charles akan kemudian menjadikan Inggris negara absolut monarki beragama Protestan, dan tidak akan ada operasi Mayflower yang menyebabkan terjadinya Mayflower Compact, akar dari koloni Inggris di Amerika.
The Tory Conspiracy
Target Pembunuhan: George Washington
Jika Sukses: Amerika tidak akan pernah ada.
Cerita:
Pada 21 Juni 1776, para Tories --warga Amerika yang pro-Inggris-- berencana membunuh G. Washington dan membangun sebuah ketentaraan Inggris untuk mengambil alih Amerika. Dalam konspirasi itu termasuk para bodyguard Washington dan mantan gubernur NYC.
Sayang, konspirasi ini gagal karena ditemukan bukti Thomas Hickey melawan negara. Hickey pun digantung dan perang Revolusi dimenangkan Amerika pada Desember 1776. Tanpa Washington yang telah berhasil menemukan pengkhianatan ini dan Monsieur Louis dari Perancis, Inggris tentu saja akan mengambil alih Amerika
The Kaplan Incident
Target Pembunuhan: Vladimir Lenin
Jika Sukses: NAZI bisa memenangkan Perang Dunia ke-II.
Cerita:
Fanny Kaplan adalah seorang politisi revolusioner Revolusi Bolshevik. Sayangnya, dia bukanlah seorang Bolshevik, tapi seorang Sosialis Revolusioner dan partainya ditutup Lenin beberapa waktu kemudian. Kaplan pun memutuskan untuk membunuh Lenin pada 30 Agustus 1918. Lenin terselamatkan, dan Kaplan dipenjara beberapa waktu kemudian.
Jika sukses, Revolusi Bolshevik mungkin takkan pernah terjadi. Dan kaum White Russians akan mengambil tampuk pemerintahan secara demokratis. NAZI mungkin bisa saja melanjutkan kekuasaannya ke Timur, mengambil alih seluruh Russia
Giuseppe Zangara
Target Pembunuhan: Franklin Delano Roosevelt
Jika Sukses: Dunia fasis.
Cerita:
Pada Februari 1933, F.D. Roosevelt sedang berpidato karena terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat yang akan di-inaugurasi sebulan kemudian. Namun, seorang pembunuh bayaran yang pendek bernama Giuseppe Zangara tiba-tiba menyalakkan peluru ke arah FDR.
Sayang, Zangara terlalu pendek untuk bisa melihat Roosevelt melewati kerumunan di depannya sehingga harus menggunakan sebuah kursi lipat. Menembak dari atas kursi lipat bukanlah hal yang mudah, dan dia gagal. Orang-orang di sekelilingnya langsung menahannya dan pidato berakhir seketika.
Jika berhasil, sebuah efek domino yang dimulai atas diangkatnya Wakil Presiden Garner, dan Amerika akan bermain isolasi. Sekutu akan kalah tanpa bantuannya, dan, kekuatan lawan akan menjajah Amerika pada 1948. Akhirnya, Hitler yang masih hidup dan tidak bunuh diri akan segera menguasai dunia dengan rezimnya.
Kyujo Incident
Target Pembunuhan: Kaisar Jepang Hirohito
Jika Sukses: Jepang luluh-lantak di bombardir nuklir.
Cerita:
Pertengahan Agustus 1945. Perang Dunia II hampir berakhir. Jepang telah keluar dari Manchuria, dan Hiroshima dan Nagasaki baru saja dibom. Kaisar Hirohito sedang memikirkan surat pernyataan penyerahan kepada Amerika.
Namun, sebuah organisasi yang terdiri atas Menteri Perang dan Imperial Guard Jepang tidak menginginkan damai. Mereka berencana untuk menghentikan pernyataan Hirohito dan mem-broadcast sebuah pernyataan baru bahwa Jepang akan terus berperang. Rencana ini juga berisi pembunuhan atas Hirohito.
Untungnya, rencana ini terendus dan digagalkan sebelum terlaksana. Jika terjadi, maka Jepang akan jatuh di bawah Operation Downfall milik Amerika, yang isinya menjatuhkan tujuh bom nuklir di Jepang pada 1 November 1945.
Pembunuhan Ratu Elizabeth I
Target Pembunuhan: Ratu Elizabeth I
Jika Sukses: Amerika tidak akan pernah ada.
Cerita:
Pada 1588, Inggris sama sekali tidak berdaya. Yang menguasai tampuk Eropa adalah Spanyol. Tapi Raja Philip dari Spanyol menginginkan lebih, yaitu anaknya menjadi Raja Inggris dan Katolik disebar di pulau itu, yang berarti dia harus membunuh Ratu Elizabeth I.
Jadi, Spanyol mengirimkan armadanya ke Inggris untuk membunuh sang Ratu dan mengambil kerajaannya. Sayang, perencanaan yang kurang baik dan cuaca buruk menghabiskan armadanya di tengah laut, sebelum berhasil menyentuh daratan Inggris.
Jika mereka sukses, tidak akan ada Kristen Protestan, karena selama itu Inggris-lah pusatnya. Pembiayaan untuk negara koloni Dunia Baru akan terhenti, tidak akan ada UK, dan, tanpa UK, tidak akan ada Revolusi Amerika
The Gunpowder Plot
Target Pembunuhan: Raja James I dan Parlemen Inggris
Jika Sukses: Amerika tidak akan pernah ada.
Cerita:
Pada 5 November 1605 beberapa anggota Parlemen Inggris mencoba mengangkat toleransi beragama dengan membunuh Raja James I dan mengobrak-abrik Parlemen. Rencananya amat simpel: bawa beberapa drum mesiu ke parlemen, nyalakan, dan lari.
Jika berhasil, sebuah clash agama justru akan terjadi di Inggris. Para teroris itu --mereka Katolik-- dan anak Raja James I, Pangeran Charles, adalah seorang yang toleran terhadap Katolik dan justru banyak membantu mereka. Bayangkan apa yang akan terjadi apabila para Katolik itu membunuh ayahnya sendiri.
Raja Charles akan kemudian menjadikan Inggris negara absolut monarki beragama Protestan, dan tidak akan ada operasi Mayflower yang menyebabkan terjadinya Mayflower Compact, akar dari koloni Inggris di Amerika.
The Tory Conspiracy
Target Pembunuhan: George Washington
Jika Sukses: Amerika tidak akan pernah ada.
Cerita:
Pada 21 Juni 1776, para Tories --warga Amerika yang pro-Inggris-- berencana membunuh G. Washington dan membangun sebuah ketentaraan Inggris untuk mengambil alih Amerika. Dalam konspirasi itu termasuk para bodyguard Washington dan mantan gubernur NYC.
Sayang, konspirasi ini gagal karena ditemukan bukti Thomas Hickey melawan negara. Hickey pun digantung dan perang Revolusi dimenangkan Amerika pada Desember 1776. Tanpa Washington yang telah berhasil menemukan pengkhianatan ini dan Monsieur Louis dari Perancis, Inggris tentu saja akan mengambil alih Amerika
No comments:
Post a Comment